Jakarta – Perpecahan di di tubuh pemerintah tanah Israel semakin di seiring dengan meletusnya peperangan kata-kata antara Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvir dan juga Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Pada Minggu, 30 Juni 2024, Ben-Gvir mengajukan permohonan sekutu pemilihannya, Smotrich, untuk menahan diri dari serangan-serangan pribadi. Permohonan ini muncul pasca Smotrich, sesama anggota kabinet sayap kanan, menuduh Ben-Gvir “gagal mengekang kekerasan pada komunitas Arab Israel.”
Berbicara dalam sebuah konferensi yang dimaksud disponsori bersatu oleh surat kabar nasional-religius Makor Rishon kemudian Sekolah Tinggi Teknologi Yerusalem, Smotrich menuduh bahwa Iran sedang mencoba untuk mengacaukan “Israel” dengan membanjiri komunitas Arab dengan “ratusan ribu senjata ilegal.” Dia juga mencela pihak berwenang, dengan menyatakan bahwa merekan “jauh dari melakukan apa yang diperlukan untuk menetralisir risiko ini sebelumnya.”
“Dalam hal ini, polisi kemudian penduduk yang dimaksud dipercayakan dengan hal ini sudah gagal total,” tegasnya, seraya menyatakan bahwa permasalahan ini “tidak diselesaikan dengan senjata untuk regu keamanan” – sebuah langkah kebijakan utama yang dimaksud diawasi oleh Ben-Gvir.
“Ketika semua anak kita bersatu pada depan, kita harus bersatu kemudian tidak ada terseret ke di serangan pribadi,” jawab Ben-Gvir terhadap Smotrich di sebuah pernyataan. “Kaum kiri menggosok-gosokkan tangan merek dengan gembira oleh sebab itu kata-kata menteri keuangan.”
“Terlepas dari serangan dari sayap kiri dan, sayangnya, juga dari mitra kami, kami akan melanjutkan proyek regu keamanan” kemudian distribusi senjata terhadap para pemukim, mengacu pada persetujuan lebih tinggi dari 100.000 lisensi senjata sejak 7 Oktober.
Sekutu Berubah Jadi Musuh
Selain mengecam Ben-Gvir, Smotrich membela tindakan pemerintah untuk melegalkan beberapa pos di Tepi Barat lalu menjatuhkan sanksi terhadap Otoritas Palestina. Dia menjelaskan bahwa tindakannya itu bertujuan untuk menjaga dari berdirinya negara Palestina, yang digunakan menurutnya akan memunculkan “bahaya eksistensial segera bagi Negara Israel.”
“Rezim Iran miliki rencana yang mana teratur untuk menghancurkan Negara negeri Israel secara konvensional,” katanya, seraya menekankan bahwa negara Palestina dalam Tepi Barat akan “melipatgandakan Wilayah Gaza 20 kali lipat dan juga menempatkannya pada wilayah yang secara topografi juga geografis mendominasi seluruh Negara Israel.”
“Orang-orang Arab di dalam Tepi Barat dapat mengubah Kfar Saba berubah menjadi Kfar Aza, Ra’anana bermetamorfosis menjadi Be’eri, Netanya berubah menjadi Nahal Oz, kemudian Tel Aviv berubah menjadi Sderot di hitungan jam,” tambah Smotrich, sambil mengecam para politisi seperti Benny Gantz juga Gadi Eisenkot, yang tersebut ia tuduh mendesak kembalinya Otoritas Palestina ke Jalur Gaza.
Artikel ini disadur dari Kongsi Dua Menteri Israel Sayap Kanan Pecah, Smotrich Kecam Ben-Gvir
