Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Ekonomi

BNI Life Targetkan Penyertaan Modal pada Instrumen Saham Mencapai Mata Uang Rupiah 1,508 Billion

66
×

BNI Life Targetkan Penyertaan Modal pada Instrumen Saham Mencapai Mata Uang Rupiah 1,508 Billion

Share this article
BNI Life Targetkan Penyertaan Modal pada Instrumen Saham Mencapai Mata Uang Rupiah 1,508 Billion
Example 468x60

Reporter: | Editor:

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT BNI Life Insurance atau BNI Life memiliki target penanaman modal pada instrumen saham untuk portofolio non-link serta unitlink dapat mencapai Mata Uang Rupiah 1,508 triliun ke sepanjang 2024.

Example 300x600

Plt. Direktur Utama BNI Life, Eben Eser Nainggolan menyampaikan, di beberapa bulan terakhir penempatan penanaman modal pada instrumen saham terlibat terimbas akibat situasi lingkungan ekonomi saham yang tersebut mengalami koreksi ke semua sektor.

Hingga Mei 2024, penempatan pada instrumen saham untuk portofolio non-link hanya saja sekitar 5-6% juga unitlink sekitar 17-20% dari total portofolio unitlink.

“Perubahan keadaan market di semester I ini memang benar cukup signifikan baik untuk lingkungan ekonomi saham maupun bursa obligasi. Namun kami akan terus mengupdate hasil riset kemudian benchmarking di market,” ujar Eben terhadap Kontan.co.id, Kamis (27/6).

Baca Juga:

Eben mengutarakan pihaknya juga akan menyesuaikan dengan pemilihan portfolio agar dapat memberikan hasil optimal sampai dengan akhir tahun. Untuk target investasi, ke sepanjang tahun ini BNI Life berusaha mencapai bisa saja mencapai Simbol Rupiah 1,508 triliun untuk keseluruhan (non-link dan juga link).

Adapun Asosiasi Asuransi Jiwa Tanah Air (AAJI) mencatatkan penanaman modal lapangan usaha asuransi jiwa ke instrumen saham mengalami penurunan pada kuartal I-2024.

Nilai itu menurunkan menjadi Mata Uang Rupiah 147,94 triliun atau turun 7,3% secara tahunan atau year on year (YoY). Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menyampaikan penurunan yang dimaksud tidak ada terlepas dari kinerja Ukuran Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sedikit melambat dibandingkan beberapa indeks saham negara tetangga. 

“Selain itu, suku bunga yang dimaksud relatif tinggi, memproduksi instrumen pembangunan ekonomi berbasis bunga (deposito, sukuk korporasi, kemudian SBN) berubah menjadi lebih lanjut menarik, di mana kemudian perusahaan cenderung menginvestasikan uangnya pada instrumen-instrumen tersebut,” kata Togar terhadap Kontan.co.id, Kamis (27/6).

Selanjutnya:

Menarik Dibaca:

Cek Berita lalu Artikel yang tersebut lain ke



Artikel ini disadur dari BNI Life Targetkan Investasi pada Instrumen Saham Mencapai Rp 1,508 Triliun

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *