Jakarta –
Salah satu anggota polisi dibanting pendemo hingga terluka pada waktu aksi unjuk rasa berakhir ricuh pada depan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Perkotaan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi menangkap delapan warga siswa yang mana melakukan aksi unjuk rasa, salah satunya adalah pelaku yang tersebut membanting anggota polisi.
Penangkapan terhadap para pelajar ini direalisasikan oleh pihak Polsek Rappocini juga Samapta Polrestabes Makassar, pada Hari Senin (8/7) sore. Para pendemo itu dari Komite Aktivis Mahasiswa Rakyat Indonesia (KAMRI).
“Adapun pengunjuk rasa dari KAMRI, aliansi KAMRI berjumlah delapan khalayak di antaranya salah satu pelaku utama yang digunakan ditangkap,” ujar Kapolsek Rappocini, AKP Mustari Alam, dilansir detikSulsel, Selasa (9/7/2024).
Mustari menyampaikan para peserta didik ini berunjuk rasa dengan menghadirkan isu terkait dengan penolakan terhadap Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Mereka juga meminta-minta diwujudkannya lembaga pendidikan gratis.
“Isunya stop perampasan lingkungan hidup, menolak keras kebijakan Tapera yang dimaksud menyengsarakan rakyat lalu mewujudkan institusi belajar gratis lalu stop pembungkaman demokrasi,” sebut Mustari.
Saat unjuk rasa, Mustari mengemukakan bahwa para pendemo ini mengganggu ketertiban umum dengan melakukan penutupan penuh jalanan raya hingga menyebabkan kemacetan. Mereka juga membanting anggota polisi bernama Bripka Sulaiman pada waktu melakukan pengamanan.
Baca selengkapnya pada sini.
(rfs/rfs)
Artikel ini disadur dari Polisi Dibanting Pendemo saat Demo Ricuh di Makassar, Pelaku Ditangkap