Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Entertainment

Upacara Rajah Menambah Nuansa Mistis lalu Kengerian Usai Penayangan Film Jurnal Risa

69
×

Upacara Rajah Menambah Nuansa Mistis lalu Kengerian Usai Penayangan Film Jurnal Risa

Share this article
Example 468x60

Jakarta – Prosesi Upacara Rajah yang digunakan dikerjakan oleh Ranggana Purwana (Angga), anggota tim Jurnal Risa, mengundang gimmick kengerian pada XXI Epicentrum, DKI Jakarta Selatan. Terlebih, upacara itu direalisasikan usai penayangan screening film Jurnal Risa by Risa Saraswati pada Kamis, 4 Juli 2024. 

Upacara Rajah tidaklah hanya saja menambahkan elemen kengerian untuk penonton kemudian penggemar yang tersebut hadir, tetapi juga menggambarkan sebuah pentas seni yang dimaksud magis. Sesuai dengan tema supernatural yang tersebut diusung oleh film tersebut.

Example 300x600

Dimulai dengan penyelenggaraan alat musik tradisional seperti suling, angklung, serta kecapi, Angga juga dikelilingi oleh sesajen serta keris. Suasana semerbak kembang melati menyertai ritual yang tersebut mendebarkan perhatian berbagai khalayak dalam lokasi. Kemudian, Angga mulai melantunkan tembang-tembang berbahasa Sunda.

Makna Rajah pada Budaya Tradisional Nusantara

Rajah, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI), merupakan suratan atau ilustrasi yang dipercayai memiliki kekuatan magis sebagai jimat untuk melindungi dari penyakit juga bahaya. Dalam konteks kepercayaan tanah Jawa, Rajah juga berfungsi sebagai alat magis untuk perawatan dan juga proteksi spiritual.

“Suratan (gambaran, tanda, kemudian sebagainya) yang mana dipakai sebagai azimat (untuk penolak penyakit kemudian sebagainya),” demikian disitir melalui laman resmi KBBI Kemdikbud RI pada Jumat, 5 Juli 2024.

Sedangkan arti Rajah, menurut Tesaurus Tematis Bahasa Nusantara juga merujuk pada mantra permohonan izin terhadap leluhur sebelum diadakan upacara atau pertunjukan kesenian tradisional.

Melansir dari laman resmi Aliansi Komunitas Adat Nusantara (AMAN), Rajah di adat Sunda merupakan sebuah lagu yang mana dinyanyikan oleh juru kawih, didampingi musik kecapi lalu suling. Fungsinya adalah untuk berdoa memohon proteksi juga mengundang roh leluhur Sunda. Penting untuk diingat bahwa Rajah memiliki aturan ketat, di antaranya larangan untuk mengubah lirik, irama, atau musiknya.

Dalam kekayaan budaya Sunda, Rajah mempunyai peran sentral yang tersebut tidak ada hanya saja sebagai penanda pembuka serta penutup upacara, tetapi juga sebagai jembatan spiritual dengan bumi leluhur. Rajah terbagi berubah menjadi dua bentuk utama: Rajah Bubuka, sebagai permulaan suci dengan doa lalu panggilan untuk roh leluhur seperti Prabu Siliwangi; juga Rajah Pamunah, yang dimaksud mengakhiri dengan ungkapan syukur.

Namun, di balik keanggunan tradisi ini, muncul juga cerita menyita perhatian yang melekat pada Rajah. Misalnya, Rajah Siliwangi, yang tersebut diyakini apabila dimainkan sembarangan pada sedang malam, dapat memanggil harimau atau harimau putih, sebagai manifestasi dari kekuatan mistis Prabu Siliwangi. Rajah ini rutin menghiasi pertunjukan pantun, wayang, teater Sunda, kemudian upacara adat, menghidupkan kembali cerita-cerita kuno dengan kreativitas yang dimaksud memukau.

Jurnal Risa: Teror Supranatural pada Layar Lebar

Risa Saraswati, melalui konten-konten horornya yang mana terkenal di kanal YouTube Jurnal Risa, mempersembahkan sebuah film horor yang dimaksud menantang dengan judul Jurnal Risa by Risa Saraswati. Film ini diadaptasi dari kisah nyata, yakni salah satu episode paling menakutkan bagi regu Jurnal Risa. Mengisahkan tentang upaya mengusir entitas menyeramkan bernama Samex, yang dimaksud konon, menyebutkan namanya belaka mampu menyebabkan hal-hal buruk ke hidup nyata.

“Ini adalah pertama kalinya kita muncul di layar lebar, sangat berbeda kalau kita nge-YouTube marena ada script (naskah), jadi itu salah satu challenge (tantangan) buat kita,” ujar Risa, ketika ditemui ke XXI Epicentrum, Ibukota Selatan, pada Kamis, 4 Juli 2024.

Film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani ini turut diperanoan tokoh asli dari Jurnal Risa lalu beberapa tokoh lainnya yang mengambil bagian terlibat pada kejadian, diantaranya Risa Saraswati, Prinsa Mandagie, Ranggana Purwana, Nicko Irham, Indy Ratna Pratiwi, Riana Rizki, Abimanyu Bhakti Pratama, Sandi Pradana, Dimas Tri Adityo, Kang Jevi, Fahrul Rahman, Watra Novrisyah, juga Yusef Muldiyan.

Diproduksi oleh MD Pictures, Jurnal Risa by Risa Saraswati mengusung genre mockumentary yang digunakan akan memberikan ketegangan kemudian kesan horor yang nyata, khas film dokumenter. Film ini dijadwalkan rilis pada 11 Juli 2024 dalam seluruh bioskop Tanah Air.

ALIANSI MASYRAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) | KEMDIKBUD RI

Artikel ini disadur dari Upacara Rajah Menambah Nuansa Mistis dan Kengerian Usai Penayangan Film Jurnal Risa

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *