Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Internasional

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

69
×

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

Share this article
Example 468x60

Jakarta – Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemudian rivalnya mantan Presiden Donald Trump tampil pada debat calon presiden pada Kamis malam, 27 Juni 2024. Acara itu untuk menawarkan pada para pemilih Amerika Serikat sisi kedua kandidat yang jarang terpublikasi. Baik Trump lalu Biden sudah ada sama-sama berusia senja. 

Dalam acara debat calon presiden itu, tak sejumlah hal baru tentang sikap kedua calon terkait isu-isu terkini. Acara yang disebutkan cukup sejumlah ditonton warga Amerika Serikat. Kedua calon presiden Amerika Serikat itu menghadapi beberapa orang pertanyaan terkait stamina mereka pada menjalankan tugas-tugas sebagai penduduk nomor satu dalam Amerika Serikat.

Example 300x600

Berikut beberapa poin menyita perhatian pada debat Biden vs Trump: 

1. Umur dan juga Stamina Joe Biden Jadi Sorotan

Joe Biden di acara itu berbicara dengan pengumuman serak, kadang terbata-bata di menjawab pertanyaan, diam atau bahkan memberikan jawaban yang mana muter-muter. Untungnya, kegelisahan Biden itu cuma berlangsung pada menit-menit pembuka acara debat calon presiden.

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Biden mengalami flu dan juga sakit tenggorokan selama debat.

“Ia menderita flu serta sakit tenggorokan. Sekali lagi, hasil tes COVID-nya negatif, lalu kemudian kami maju (dalam pembukaan debat),” kata Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre terhadap wartawan.

2. Isu Inflasi Negeri Paman Sam Mendapat Sorotan Khusus pada Debat

Dari tiga isu yang tersebut akan dibedah, pemuaian Amerika Serikat mendapat sorotan khusus. Sentimen konsumen terhadap perekonomian dapat berubah jadi aspek penentu di hasil pemilihan tersebut.

Dilansir dari New York Times, Biden masih mencoba mengatasi polemik pemuaian Negeri Paman Sam sebagai tantangan terbesar di pemerintahannya. Meskipun kenaikan harga baru-baru ini menurun, namun umum tidaklah melupakan lonjakan mendadak pada awal masa jabatan Biden.

Di sisi lain, Trump rutin membanggakan pencapaiannya pada bidang ekonomi, meskipun masa pemerintahannya juga mengalami kehilangan lapangan kerja juga gangguan jiwa rantai pasokan akibat pandemi.

Kedua kandidat mempunyai tafsiran yang tersebut berbeda mengenai pemuaian di antaranya pada tarif energi lalu suku bunga.

“Mereka mengalami pemuaian bilangan bulat sebenarnya, jikalau Anda benar-benar menghitung nomor sebenarnya, kemungkinan besar 40 persen atau 50 persen apabila Anda menjumlahkannya, ketika Anda tiada belaka memasukkan angka-angka yang mana ingin mereka itu dengar,” ujar Trump di kampanye di Detroit lalu wawancara dalam Fox News.

Berdasarkan tim pencari fakta New York Times, pernyataan Trump bukan benar. Menurut Karoline Leavitt, juru bicara kampanye Trump, nilai tukar energi memang sebenarnya naik sebesar 41 persen sejak Januari 2021, tetapi Angka Harga Pengguna (CPI) yang dimaksud digunakan untuk mengukur kenaikan harga keseluruhan hanya sekali meningkat sekitar 20 persen di periode yang digunakan sama. Inflasi tahunan mencapai puncaknya pada 9,1 persen pada Juni 2022.

3. Usia jadi Perkara

Salah satu misi terbesar Biden pada debat pertama adalah mengusir keraguan pemilih masalah usianya yang mana pada masa kini menyentuh 81 tahun, dibandingkan Trump yang berusia 78 tahun. Kedua kandidat tercatat sebagai Presiden Negeri Paman Sam tertua yang digunakan pernah terpilih di sejarah.

Repotnya selama debat, Biden berulang kali kedapatan terbata-bata atau bertutur seakan sedang meracau, lapor Reuters. “Saya tak mengerti apa yang beliau katakan ke ujung kalimat. Saya bukan yakin ia tahu apa yang dimaksud beliau katakan tadi,” kata Donald Trump.

Penilaian sejenis dilayangkan salah pribadi pembawa acara CNN, Abby Phillip, yang digunakan berkomentar “jawaban Biden di sini, di sejumlah kasus, tak utuh,” ujarnya.

Kepada CNN, dua sumber pada pasukan kampanye Partai Demokrat mengklaim sang presiden mendapat penyakit flu beberapa hari lalu. Biden juga sempat menegaskan betapa Trump cuma berusia “tiga tahun tambahan muda.”

4. Polemik Kawasan Gaza juga Ukraina

Perihal kebijakan luar negeri, kedua kandidat tambahan banyak mendebatkan kebijakan Negeri Paman Sam pada konflik di dalam Jalur Kawasan Gaza kemudian Ukraina.

Trump mengklaim bahwa dukungan Washington terhadap konflik negara Ukraina bertarung dengan invasi Rusia telah dilakukan merugikan perekonomian nasional.

“Perang ini seharusnya tiada pernah dimulai. Jika kita punya pemimpin sejati pada peperangan ini. Biden memberi Dolar Amerika 200 miliar atau lebih besar terhadap Ukraina, jumlah total uang yang tersebut sangat besar,” kata Trump.

Dia juga mencela Biden “menghalangi” tanah Israel ke Jalur Gaza. “Anda seharusnya membiarkan merekan menyelesaikan pekerjaannya. Biden bukan mau sebab ia telah berubah menjadi seperti orang Palestina. Tapi dia tak suka kepadanya oleh sebab itu beliau adalah individu Palestina yang tersebut lemah,” katanya, lagi.

Biden sebaliknya menyerang sikap Donald Trump mengenai Pakta Defense Atlantik Utara, NATO, dan juga menegaskan dukungannya bagi negara Israel untuk “mengeliminasi” Hamas. Menurutnya, organisasi yang masuk di daftar teror Negeri Paman Sam juga Uni Eropa yang disebutkan sebagai satu-satunya pihak yang tersebut menolak damai.

MICHELLE GABRIELA  | REUTERS | ANADOLU | NEW YORK TIMES

Artikel ini disadur dari 4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *