Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Entertainment

Tubuh Antroposen kemudian Alam Terjadi Kerusakan pada Pameran Tunggal Seni Instalasi Asmudjo Jono Irianto

58
×

Tubuh Antroposen kemudian Alam Terjadi Kerusakan pada Pameran Tunggal Seni Instalasi Asmudjo Jono Irianto

Share this article
Example 468x60

Bandung – Seniman yang digunakan juga kurator seni, Asmudjo Jono Irianto, mengatur pameran tunggal karya terbarunya di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung. Pameran bertajuk Tubuh Antroposen itu berlangsung mulai 5 Juli hingga 18 Agustus 2024. “Pameran ini berkaitan dengan studi S3 saya,” kata dosen di Fakultas Seni Rupa serta Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) itu ketika membuka pameran, Hari Jumat 5 Juli 2024.

Pameran Tunggal Hadirkan Seni Instalasi Patung

Karyanya terdiri dari instalasi patung bersosok tubuh manusia yaitu lelaki dengan tubuh telanjang yang tersebut alat kelaminnya disamarkan. Figur lelaki itu terkait isu patriarki dengan antroposen atau era manusia sekarang yang aktivitasnya berdampak pada bumi. Lewat patung-patung seukuran pendatang dewasa tanpa rambut itu Asmudjo menggambarkan kondisi kecacatan alam oleh manusia yang dimaksud juga membinasakan tubuhnya sendiri.

Example 300x600

Berbahan terakota komposit, patung-patung yang semuanya di kedudukan tegak atau badan lurus dengan aneka gestur tangan itu kebanyakan dipajang berdiri juga sebagian direbahkan. Sesosok patung dengan tubuh berwarna kehitaman misalnya, mengucurkan cairan ungu dari keran-keran air yang digunakan tertancap di dalam pipi, dada, perut, serta paha. Pada patung lain, sekujur tubuhnya tertancap oleh potongan besi teralis.

Pameran seni instalasi berjudul Tubuh Antroposen karya Asmudjo Jono Irianto di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space, 5 Juli-18 Agustus 2024. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.

Kesatuan Tema Antroposen

Selain itu, gambar bersosok sama patung yang dimaksud juga menempel pada lembaran-lembaran seng berkarat. Pun gambar pemandangan indah yang digunakan dirusak oleh korosi lalu tusukan benda-benda logam berkarat. Asmudjo menjadikan semua karya ke ruangan galeri itu sebagai kesatuan yang dimaksud mengusung tema antroposen. “Seni rupa kontemporer sebagai refleksi kritis, pada situasi manusia serta dunia, tiada ada yang tersebut lebih lanjut penting daripada antroposen,” ujarnya.

Sebagai bagian dari disertasi, pembuatan karya itu juga didampingi oleh tiga khalayak pembimbing yaitu Acep Iwan Saidi, Tisna Sanjaya, juga Premana Premadi yang digunakan merupakan guru besar Astronomi ITB. Soal tema karya, menurut Acep, antroposen merupakan istilah yang digunakan populer sejak 2000-an yaitu era baru dalam di geologi. “Era dimana peran manusia itu ke di aktivitasnya mengatur bumi yang kemudian menyebabkan kehancuran ekologi,” ucapannya pada waktu membuka pameran Hari Jumat 5 Juli 2024. 

Setelah berdiskusi dengan seniman, gagasan karyanya kemudian meruncing pada tubuh yang tersebut tiada pernah bisa saja dilepaskan dari alam. Jika pada masa kemudian tubuh dinilai punya hubungan yang dimaksud harmonis dengan alam, kata Acep, sejak antroposen relasi manusia ditandai oleh masuknya beraneka zat kimia ke pada tubuh. Sehingga pada tubuh manusia sekarang seperti diwujudkan lewat karya Asmudjo, darah misalnya mengental oleh oli bekas atau zat kimia lain yang digunakan beracun.

Artikel ini disadur dari Tubuh Antroposen dan Alam Rusak di Pameran Tunggal Seni Instalasi Asmudjo Jono Irianto

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *