Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Entertainment

Alasan di dalam Balik Wacana Penutupan Sementara Taman Nasional Komodo pada 2025

55
×

Alasan di dalam Balik Wacana Penutupan Sementara Taman Nasional Komodo pada 2025

Share this article
Example 468x60

Jakarta – Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) pada Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), berencana melakukan penutupan sementara secara reguler pada 2025. Penutupan ini bertujuan menurunkan tekanan di kawasan, mengempiskan dampak negatif dari aktivitas wisata terhadap kawasan, dan juga menghidupkan destinasi wisata ke luar kawasan TNK. 

Kepala Balai TNK Hendrikus Rani Siga mengatakan, rencana penutupan ini masih pada diskusi informal. 

Example 300x600

“Masih pada diskusi informal, di konsep apabila ditutup sehari maka diharapkan wisatawan melakukan aktivitas wisata ke luar kawasan juga meningkatkan lama tinggal wisatawan dalam Labuan Bajo,” katanya dalam Labuan Bajo, Senin, 15 Juli 2024. 

Didahului Kajian Ilmiah

Rencana penutupan sementara kawasan TNK, lanjut dia, akan didahului kajian ilmiah terkait daya membantu serta daya tampung lingkungan sehingga tidaklah menyebabkan dampak terhadap kawasan konservasi kemudian bidang pariwisata.

Hendrikus mengatakan, pada hari penutupan, paket wisata yang digunakan dijual ke turis tidak lagi ke kawasan TNK melainkan di luarnya. Ia juga berharap agar destinasi wisata di dalam luar kawasan TNK semakin dikelola juga ditata dengan baik sehingga berubah menjadi tujuan wisatawan. 

Pusat Kajian Perjalanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tersebut didukung BPOLBF akan melakukan studi terkait daya menyokong daya tampung pada kawasan TNK. Studi ini diwujudkan demi keberlanjutan kawasan konservasi di dalam berada dalam peluang meningkatnya kunjungan pariwisata ke Labuan Bajo. Pada 2023, TNK dikunjungi sebanyak 300.488 wisatawan, naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang digunakan tercatat sejumlah 170.354 orang. 

“Kami juga harus mempersiapkan diri, salah satunya adalah kajian daya membantu lagi untuk dapat jumlah keseluruhan yang digunakan pas,” katanya. 

Aplikasi SiOra

Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) juga sedang menyiapkan aplikasi mobile aplikasi mobile bernama SiOra untuk memantau jumlah agregat kunjungan ke taman nasional ini. Program ini dapat miliki layanan pemesanan tiket ke beberapa orang destinasi wisata dalam kawasan TNK kemudian informasi destinasi. 

“Dengan demikian kita tahu jumlah keseluruhan kunjungan ke beragam destinasi, sehingga dari jumlah keseluruhan itu akan ada baseline data, tak lama kemudian akan kami kembangkan lagi program untuk kontrol apabila sampai total maksimum wisatawan maka dengan segera ditutup,” katanya. 

Didukung eksekutif Daerah

Dinas Perjalanan Kondisi Keuangan Kreatif kemudian Kebudayaan (Disparekrafbud) Kota Manggarai Barat membantu wacana penutupan sementara TNK demi kepentingan konservasi juga keberlanjutan. Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat Stefan Jemsifori ke Labuan Bajo mengatakan, penutupan ini demi memproduksi taman nasional ini terjaga sehingga sanggup berumur panjang.

Penutupan sementara itu juga dinilai akan berdampak positif pada penyebaran wisatawan ke destinasi pada luar kawasan TNK. 

“Dampak positifnya buat pemerintah area wisatawan akan menyebar ke luar kawasan, sehingga balance destinasi wisata super prioritas bisa saja dirasakan juga oleh desa-desa wisata,” katanya.

Taman Nasional Komodo miliki luas 173.300 hektare meliputi wilayah daratan serta lautan dengan lima pulau utama yakni Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, Gili Motang, Nusa Kode juga beberapa pulau kecil lain.

Artikel ini disadur dari Alasan di Balik Wacana Penutupan Sementara Taman Nasional Komodo pada 2025

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *