Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Ekonomi

Ada Peluang Keuangan BPJS Defisit di dalam Tahun Ini, Bakal Ada Penyesuaian Iuran?

49
×

Ada Peluang Keuangan BPJS Defisit di dalam Tahun Ini, Bakal Ada Penyesuaian Iuran?

Share this article
Ada Prospek Keuangan BPJS Defisit di di Tahun Ini, Bakal Ada Penyesuaian Iuran?
Example 468x60

Reporter: | Editor:

Keuangan BPJS Aspek Kesehatan mungkin defisit pada tahun ini. Mengingat ada tambahan sekitar Simbol Rupiah 40 triliun dari klaim atau beban yang digunakan dibayarkan pada tahun lalu. 

Example 300x600

Merespon hal ini, Direktur BPJS Aspek Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, pihaknya sudah ada menyiapkan langkah antisipasi terkait peluang desifit ini. 

Salah satu yang berada dalam dikaji adalah penyesuaian iuran kepesertaan. Meski begitu, hal ini akan bergantung juga pada pemerintahan baru dan juga para pemangku kepentingan lainya. 

Baca Juga:

“Selain penyesuaian iuran ada pula penyesuaian penerima bantuan iuran (PBI), rasionasisi tarif, penguatan sistem anti fraud dll,” jelas Ghufron pada Kontan.co.id, Hari Minggu (7/7). 

Lebih dari itu, Ghufron mengkaji tambahan pengeluaran dari BPJS Bidang Kesehatan pada tahun setelah itu setulnya miliki sisi positif. 

Artinya, tambahnya, kepercayaan rakyat terhadap kinerja BPJS mulai meningkat, utilisasi juga meningkat sehingga klaim pengeluaran BPJS Aspek Kesehatan tahun 2023 lebih lanjut dari Rupiah 40 triliun. 

“BPJS Bidang Kesehatan telah semakin bagus serta keuangan makin sehat, memang benar benar semakin lama aset neto semakin berkurang, maka bervariasi skenario strategi sudah pernah disiapkan lalu dibahas,” jelas Ghufron. 

Baca Juga:

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesejahteraan Abdul Kadir mengingatkan, akan ada tantangan yang mana berat dihadapi BPJS Aspek Kesehatan pada 2024.

Dia menyebutkan pada waktu ini dari 267 jt kontestan atau 95,75% cakupan kepesertaan masih ada sekitar 53 jt kontestan yang mana tiada aktif. 

Kedua, secara keuangan BPJS Kesejahteraan dibayangi tantangan prospek defisit keuangan. Mengingat ada tambahan sekitar Mata Uang Rupiah 40 triliun dari klaim atau beban yang dimaksud dibayarkan pada tahun 2023. 

“Ada kenaikan (klaim) Rupiah 40 triliun lebih. Dan sudah ada diprediksi pada tahun 2024 ini kita akan mengalami defisit tahun berjalan sekitar Simbol Rupiah 18,9 triliun. Artinya apa? Aset netto BPJS Bidang Kesehatan akan tergerus dan juga pada saatnya nanti akan terjadi defisit kemudian kita akan gagal bayar,” jelas Kadir. 

Ia menjelaskan, defisit tahun berjalan datang dari kewajiban BPJS Kesejahteraan di membayarkan klaim ke faskes yang tersebut lebih besar besar dibandingkan penerimaan. Adapun selisih yang disebutkan pada masa kini masih dapat ditutup dengan aset netto. 

Baca Juga:

Hal yang dimaksud berubah jadi tantangan BPJS Kesejahteraan ke depan yang digunakan harus diperhatikan. 

“Jadi Mata Uang Rupiah 18,9 triliun itu proyeksi, hitungan aktuaria. Proyeksi defisit tahun berjalan. Tapi kan kita masih aman sebab ada aset netto yang mana kita bisa jadi gunakan untuk menutupi itu (selisih biaya klaim),” jelasnya. 

Selanjutnya:

Menarik Dibaca:

Cek Berita lalu Artikel yang dimaksud lain dalam



Artikel ini disadur dari Ada Potensi Keuangan BPJS Defisit di Tahun Ini, Bakal Ada Penyesuaian Iuran?

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *