Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Entertainment

Review Film Jurnal Risa by Risa Saraswati: Teror Samex, Sosok Astral Pembawa Malapetaka

53
×

Review Film Jurnal Risa by Risa Saraswati: Teror Samex, Sosok Astral Pembawa Malapetaka

Share this article
Example 468x60

JakartaJurnal Risa by Risa Saraswati, film ini mengadaptasi kisah nyata dari salah satu episode teror supranatural yang mana ditangani pasukan Jurnal Risa. Cerita ini berpusat pada bisnis mengurangi diri dari teror sosok astral yang digunakan menakutkan, dikenal sebagai Samex. Konon, mengumumkan namanya semata akan menghadirkan malapetaka.

Kengerian Ritual kemudian Pengusiran Samex

Samex adalah entitas yang mana sangat ditakuti oleh kelompok Jurnal Risa kemudian para pengikut konten horornya. Samex punya nama asli, yaitu Uwa Satirah, yang dimaksud punya keterikatan dengan sosok pengganggu keluarga Risa secara turun temurun. Selama hidupnya, Uwa Satirah dikenal sebagai sosok yang digunakan jarak jauh dari agama kemudian dekat dengan ilmu-ilmu hitam. Sosok ini pernah menyebar pada media sosial lantaran efek supranaturalnya terhadap siapa pun yang memanggil namanya. Dalam film ini, Prinsa Mandagie secara sengaja mengumumkan nama Samex, ia pun berubah menjadi sasaran dari teror yang tersebut mengancam nyawanya.

Example 300x600

Keadaan semakin menyeramkan ketika kelakuan Prinsa ketika itu semakin aneh lalu mau tak mau, terpaksa melintasi sebuah ritual. Ritual harus diselesaikan, dikarenakan jikalau tak maka taruhannya adalah nyawa Prinsa. Samex menolak pergi dari dari tubuh Prinsa. Ruhnya ingin bersemayam sama-sama tubuh manusia. Teror terus terjadi, tak cuma menyerang Prinsa, namun juga anggota tim yang digunakan lain. Mereka tak lama kemudian pergi ke sebuah desa, tempat dengan syarat Samex, untuk melakukan pembersihan juga ritual.

(Dari kiri) Sandy Pradana, Risa Saraswati, Prinsa Mandagie, serta sutradara Rizal Mantovani pada waktu ditemui di XXI Epicentrum, Ibukota Indonesia Selatan pada Kamis, 4 Juli 2024. TEMPO/Adinda Jasmine.

Review Film Jurnal Risa by Risa Saraswati

Kengerian kembali dimulai, banyak adegan sakral serta ritual pengusiran setan yang diperagakan dengan begitu apik, sampai-sampai perasaan takut begitu mengancam pada saat menonton. Bagian paling menegangkan ketika perlawanan Samex kembali bergejolak, ia akhirnya meminta-minta nyawa lain sebagai taruhannya, ada dua pilihan. Hewan, atau manusia—yang harus dipersembahkan.

Saat penyembahan terjadi, Prinsa dicekoki dengan darah kambing yang baru sekadar mati, sedikit mual sewaktu menonton, dikarenakan terasa begitu nyata. Belum lagi dengan adegan para penghuni desa yang mana terlibat kesurupan akibat ritual itu. Sesi ritual seperti menimbulkan penonton terhipnotis, dengan alunan-alunan lagu Sunda, mantra-mantra, juga beberapa atraksi ‘anti kebal’ khas kesenian daerah.

Latar suasana film juga sangat mendukung, gelap serta mencekam, ditambah dengan audio visual yang menegangkan, khas jumpscare di film-film horor atau thriller Indonesia. Meskipun demikian, ada beberapa bagian yang digunakan plotnya terasa kosong atau terputus, seperti kurang ada penjelasan, atau memang sebenarnya konsep film itu seolah mengharuskan penonton memutar otak tentang apa yang dimaksud terjadi. Salah satunya ketika adegan Prinsa kesurupan lalu tak ingat ia berpindah-pindah tempat, setelah itu melakukan hal-hal ekstrem. 

Disutradarai oleh Rizal Mantovani dengan pendekatan genre mockumentary, Jurnal Risa by Risa Saraswati memberikan pengalaman mengobservasi yang digunakan intens lalu mencekam. Genre ini cukup jarang dibawakan pada film Indonesia, apalagi dengan sub-genre horor. Penonton diajak untuk merasakan kengerian secara mendalam melalui sudut pandang penduduk pertama pada penanganan kejadian supranatural.

Pendekatan lain yang digunakan menambah ketegangan, film ini dibintangi oleh kelompok Jurnal Risa sendiri juga tokoh-tokoh asli yang mana terlibat, termasuk Risa Saraswati, Prinsa Mandagie, Ranggana Purwana, Nicko Irham, Indy Ratna Pratiwi, Riana Rizki, Abimanyu Bhakti Pratama, Sandi Pradana, Dimas Tri Adityo, Kang Jevi, Fahrul Rahman, Watra Novrisyah, lalu Yusef Muldiyan. 

Suasana XXI Epicentrum, Ibukota Indonesia Selatan dipadati penggemar yang ingin menyaksikan screening film Jurnal Risa lalu menyapa para pemeran pada Kamis, 4 Juli 2024. Studio didominasi dengan penggemar yang mengenakan dresscode hitam-merah, identik dengan film bergenre horror itu. TEMPO/Adinda Jasmine.

Selanjutnya, Pendapat Penonton>>>>>

  • 1
  • 2
  • Selanjutnya

Artikel ini disadur dari Review Film Jurnal Risa by Risa Saraswati: Teror Samex, Sosok Astral Pembawa Malapetaka

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *