Jakarta -Perwakilan Tetap Malaysia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ahmad Faisal Muhamad mendiskusikan seputar gagasan pengiriman pasukan perdamaian PBB ke Jalur Daerah Gaza oleh Malaya dan juga Indonesia. Ide dari kedua negara yang dimaksud muncul di dalam berada dalam serangan negeri Israel yang tersebut masih berlangsung di Kawasan Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Ahmad memaparkan pada waktu ini dia harus mengawaitu kemudian meninjau bagaimana ujung dari pertempuran di dalam Wilayah Gaza sebelum melakukan koordinasi lebih tinggi lanjut untuk pengiriman pasukan. Menurut dia, Tanah Melayu dan juga Tanah Air miliki sikap yang dimaksud sangat “bersatu lalu konsisten” mengenai isu Palestina.
“Tentu saja, apabila ada inisiatif mengenai Palestina, saya pikir kami akan mengoordinasikan upaya kami kemudian bekerja sejenis dengan sangat erat,” katanya pada konferensi pers di Kementerian Luar Negeri RI, Ibukota Pusat pada Kamis, 4 Juli 2024.
Berbicara spesifik tentang pengiriman pasukan perdamaian, duta besar itu menuturkan, “Saya pikir pada waktu ini kita harus menanti dan juga mengamati bagaimana konflik ini akan berakhir. Bagaimana negosiasinya, apa yang dimaksud akan terjadi… Tetapi jikalau ada peluang, saya yakin para pemimpin kami akan mendiskusikan kemudian berkolaborasi tentang bagaimana mengoordinasikan upaya dengan sangat erat.”
Ide mengirimkan pasukan perdamaian ke Daerah Gaza awalnya dilontarkan oleh Menteri Keamanan serta presiden terpilih RI Prabowo Subianto. Berbicara pada forum pertahanan globus Shangri-La Dialogue dalam Singapura pada Sabtu, 2 Juni 2024, Prabowo menyerukan gencatan senjata antara Palestina dengan Israel, juga mengupayakan seluruh upaya yang dimaksud dapat mempercepat perkembangan solusi dua negara.
“Kami berupaya sebisa mungkin saja melakukan bantuan kemanusiaan. Jika diperlukan serta jikalau diminta oleh PBB, kami siap untuk menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk melindungi kemudian memantau gencatan senjata yang digunakan prospektif ini,” ujarnya, dikutipkan dari tayangan resmi Shangri-La Dialogue.
Perdana Menteri Negara Malaysia Anwar Ibrahim pun sempat mengeksplorasi gagasan ini dengan Prabowo ketika berbicara melalui telepon baru-baru ini. Anwar menyampaikan ketersediaan Negara Malaysia untuk bekerja identik di mengirimkan pasukan perdamaian PBB ke Gaza.
“Menyinggung situasi kemanusiaan di Palestina, saya menginformasikan kesiapan Negara Malaysia untuk bekerja identik satu di antaranya di aspek penugasan pasukan perdamaian dengan Indonesi jikalau diamanatkan oleh PBB,” tulis Anwar di media sosial Instagram pada Senin, 1 Juli 2024, bersamaan dengan foto dirinya yang tampak sedang bercakap dengan Prabowo lewat telepon.
Perwakilan Palestina sendiri telah lama menanggapi gagasan dari kedua pejabat pemerintah tersebut. Pengamat Tetap Palestina dalam PBB Riyad H. Mansour beranggapan ide yang dimaksud belum tepat untuk dieksekusi sekarang, pada saat Palestina dan juga bola sedang berupaya mengakhiri pertempuran.
“Meskipun kami menyambut baik semua niat dari mereka yang dimaksud ingin membantu, kami belum berada pada tahap untuk menangani hambatan yang disebutkan ketika ini,” katanya, di dalam konferensi pers yang mana mirip dengan Ahmad. Keduanya sedang melakukan kunjungan ke Indonesi sebagai anggota biro Komite Pelaksanaan Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut dari Rakyat Palestina (CEIRPP).
Ahmad juga merespons pertanyaan wartawan tentang hasil dari penghadapan Anwar dengan petinggi kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, pada Mei kemudian di Qatar. Ia berkata pemerintah Malaya bekerja keras pada mengadvokasi perjuangan Palestina, “termasuk bertemu dengan semua pemangku kepentingan yang mana ingin terlibat dengan kami”.
Artikel ini disadur dari Dubes Malaysia untuk PBB Bahas Seputar Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza bersama RI
