Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Internasional

16 Petinggi Jamaah Islamiyah Sebut akan Bubarkan Jaringannya

50
×

16 Petinggi Jamaah Islamiyah Sebut akan Bubarkan Jaringannya

Share this article
Example 468x60

Jakarta – Anggota senior Jamaah Islamiyah, jaringan militan Asia Tenggara yang digunakan disalahkan melawan pengeboman maut Bali, mengumumkan bahwa merek akan membubarkan kelompok tersebut, menurut sebuah laporan oleh sebuah wadah pemikir yang tersebut berbasis ke Ibukota Indonesia pada Kamis 4 Juli 2024.

Laporan dari Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), membenarkan keaslian pernyataan video pada 30 Juni yang tersebut dibuat oleh 16 pemimpin Jemaah Islamiyah (JI) yang tersebut mengumumkan bahwa mereka membubarkan jaringan ekstremis tersebut.

Example 300x600

Dalam pernyataan tersebut, yang mana direkam pada video dan juga dibagikan secara online, para pemimpin menegaskan komitmen merek terhadap negara dan juga hukum Indonesia. Mereka menambahkan semua materi yang tersebut diajarkan di sekolah berasrama yang mana berafiliasi dengan JI akan sejalan dengan Islam ortodoks.

“Masih terlalu dini untuk mengemukakan apa konsekuensinya, namun orang-orang yang tersebut mengesahkan pernyataan yang disebutkan mempunyai rasa hormat kemudian kredibilitas yang tersebut cukup di di organisasi untuk menegaskan penerimaan yang tersebut luas,” kata Sidney Jones, penulis analisis awal IPAC.

Kelompok militan yang mana terkait dengan Al-Qaeda dituduh mendalangi beberapa serangan paling mematikan di dalam Indonesia, termasuk pengeboman klub waktu malam pada Bali pada 2002 yang tersebut menewaskan lebih besar dari 200 orang.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menolak mengomentari perkembangan tersebut, namun menyatakan pihaknya berencana untuk segera mengadakan konferensi pers.

Keputusan untuk membubarkan organisasi tersebut, kata Jones, kemungkinan besar didorong oleh beberapa faktor, salah satunya pengaruh para intelektual pada di JI yang dimaksud kurang tertarik pada jihad dengan kekerasan, dan juga analisis untung-untungan mengenai cara terbaik untuk melindungi aset terbesar kelompok yang disebutkan – yakni sekolah.

Keterlibatan intensif dengan para pejabat kontra-terorisme juga berperan, kata laporan itu.

Terlepas dari pengaruh tokoh-tokoh yang terlibat, IPAC mencatatkan data bahwa kelompok yang disebutkan miliki sejarah perpecahan lalu ada kemungkinan kelompok yang dimaksud akan muncul di masa depan, meskipun mungkin saja tidaklah di waktu dekat.

“Untuk pada waktu ini, kemungkinan besar dampaknya adalah bertambah suburnya sekolah-sekolah yang digunakan berafiliasi dengan JI lalu meningkatnya keterlibatan orang-orang yang tersebut melakukan penandatanganan pernyataan 30 Juni pada keberadaan publik,” kata IPAC. “Apa yang mana muncul pada anggota lainnya masih harus dilihat.”

Adhe Bhakti, pakar terorisme dalam Pusat Kajian Radikalisme dan juga Deradikalisasi yang mana berbasis di Jakarta, mengungkapkan ia ragu faksi-faksi sempalan kelompok yang dimaksud akan mengikuti seniornya.

Ia mengemukakan kelompok-kelompok ini bisa jadi berubah menjadi ancaman dikarenakan merekan merasa perlu “melakukan sesuatu yang tersebut keras”, meskipun ia tidak ada yakin hal ini akan berjalan pada waktu dekat. “Serpihannya justru bermetamorfosis menjadi liar pada titik rawan ini,” kata Adhe.

Pilihan Editor: Tanah Melayu Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi pada Johor Bahru

REUTERS

Artikel ini disadur dari 16 Petinggi Jamaah Islamiyah Sebut akan Bubarkan Jaringannya

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *