Jakarta – Iran pada Hari Sabtu memberi peringatan bahwa “semua Front Perlawanan,” sebuah kelompok yang tersebut terdiri melawan Iran dan juga sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel apabila merekan menyerang Lebanon.
Komentar dari misi Iran ke New York muncul dalam sedang kegelisahan akan konflik regional yang mana lebih besar luas yang melibatkan tanah Israel kemudian pergerakan Hizbullah dalam Lebanon yang tersebut didukung Iran. Kedua belah pihak hampir setiap hari terlibat baku tembak sejak serangan tanah Israel dalam Wilayah Gaza dimulai pada awal Oktober.
Baku tembak semacam itu telah dilakukan meningkat pada bulan ini, bersamaan dengan retorika permusuhan dari kedua belah pihak. Militer negara Israel mengutarakan rencana serangan ke Lebanon telah dilakukan “disetujui dan juga divalidasi,” yang tersebut menggerakkan Hizbullah untuk menjawab bahwa bukan ada satupun warga tanah Israel yang digunakan akan terhindar dari konflik besar-besaran.
Dalam sebuah unggahan dalam jaringan media sosial X, misi Iran mengungkapkan hal itu “menganggap propaganda rezim Zionis tentang niat menyerang Lebanon sebagai pertempuran psikologis.”
Namun, tambahnya, “jika mereka memulai agresi militer skala penuh, pertempuran yang tersebut menghancurkan akan terjadi. Semua opsi, termasuk. keterlibatan penuh dari semua Front Perlawanan, ada dalam meja perundingan.”
Serangan negara Israel di Wilayah Gaza dimulai pada 7 Oktober pada saat pejuang organisasi Hamas Palestina menyerang negeri Israel selatan.
Ketegangan meningkat pada sepanjang perbatasan Lebanon dengan tanah Israel di sedang serangan lintas batas antara Hizbullah serta pasukan tanah Israel sewaktu Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikannya terhadap Jalur Gaza, yang sudah pernah menewaskan lebih besar dari 37.800 orang yang terluka sejak 7 Oktober.
Iran, yang mengupayakan Hamas, memuji serangan itu sebagai keberhasilan namun membantah terlibat.
Bersamaan dengan serangan Hizbullah terhadap tanah Israel utara, pemberontak Houthi yang dimaksud didukung Iran ke Yaman telah dilakukan berulang kali menyerang kapal-kapal komersial tanah Israel atau menuju tanah Israel pada kawasan Laut Merah. Hal ini sebagai tindakan solidaritas terhadap Palestina.
Iran juga membantu kelompok lain ke wilayah tersebut.
Republik Islam belum mengakui negara Israel sejak revolusi 1979 yang menggulingkan Shah Iran yang didukung Amerika Serikat.
Kekhawatiran akan pertempuran regional juga meningkat pada April, setelahnya serangan udara tanah Israel meratakan konsulat Iran pada Damaskus kemudian menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dua di dalam antaranya adalah jenderal.
Iran membalas dengan serangan drone dan juga rudal yang dimaksud belum pernah berlangsung sebelumnya terhadap negara Israel pada 13-14 April.
Media pemerintah Iran kemudian melaporkan ledakan di dalam provinsi berada dalam Isfahan di mana media Amerika Serikat mengutip para pejabat Amerika Serikat yang mana menyatakan negeri Israel telah dilakukan melakukan serangan balasan terhadap musuh bebuyutannya.
Teheran meremehkan serangan tanah Israel yang dimaksud dilaporkan.
Pilihan Editor: Pemimpin gerakan Hamas Melakukan Pertemuan Ali Khamanei, Peringatan Keras untuk Israel
AL ARABIYA
Artikel ini disadur dari Iran Ancam Israel Jika Menyerang Lebanon: Front Perlawanan Regional akan Dikerahkan!
