Kuala Lumpur – otoritas Malaya sudah ada melakukan razia terhadap 76.477 warga asing guna memeriksa kelengkapan dokumen juga izin tinggal sejak Januari 2024.
“Sejak Januari hingga hari ini kami telah melakukan operasi di kawasan ‘hot spot’ (lokasi warga asing) ini ya, juga dari operasi yang digunakan kami lakukan, kami telah lakukan 7.975 operasi serta untuk 76.477 pemukim asing,” kata Menteri Dalam Negeri Malaya Saifuddin Nasution Ismail pada sidang pada Dewan Rakyat di Kuala Lumpur, Rabu.
Ia menyatakan menemukan 20.207 warga asing tidak ada miliki dokumen keimigrasian, melebihi masa tinggal maupun menyalahgunakan izin yang dimaksud diberikan selanjutnya dibawa segera ke depo imigrasi. Semua pengecekan direalisasikan berkaitan dengan Undang-Undang Keimigrasian.
Selanjutnya pemerintah berkoordinasi dengan kedutaan besar dari negara jika warga asing yang disebutkan untuk memohon dibuatkan dokumen perjalanan sehingga dapat dikerjakan pemulangan ke negaranya, ujar dia.
Saat ini, ia mengutarakan terdapat 19 Depo Imigrasi dengan total kapasitas sekitar 13.000 saja. Karena itu, kerja identik dengan kedutaan besar negara asing yang mana ada di dalam Negara Malaysia sangat diperlukan sehingga warga asing yang digunakan tertangkap tiada memiliki, melebihi, ataupun penyalahgunaan izin tinggal dapat cepat dikerjakan pemulangan.
Saifuddin mengungkapkan juga menahan majikan yang digunakan kedapatan mengakibatkan masuk serta mempekerjakan warga asing tanpa dokumen. Sebanyak 456 majikan ditahan.
Selain itu, ia mengemukakan Tanah Melayu masih menjalankan acara repatriasi untuk pendatang asing tanpa izin (PATI).
Sejauh ini, lanjutnya, sudah ada 79.231 warga asing yang mengemukakan diri, juga dari total itu telah ada 68.900 khalayak yang mana dipulangkan ke negara asal.
Sebelum pemulangan, 40.000 warga asing dikenakan denda. Dan menurut dia, jumlah agregat terbanyak yang dimaksud mengajukan repatriasi berasal dari Indonesia, Bangladesh, India juga Pakistan.
Artikel ini disadur dari Malaysia lakukan razia terhadap 76.477 warga asing sejak Januari
