Jakarta –
Aset Rusunawa Marunda Klaster C raib dijarah sebagian petugas. Akibat kejadian itu, rusun yang telah lama tidak ada berpenghuni itu akan direalisasikan revitalisasi atau dibangun baru.
“Kemarin saya minta ke Pak Asbang (asisten pembangunan), ini untuk segera penghapusan kemudian dibangun baru,” kata Pj Kepala daerah DKI Ibukota Heru Budi Hartono terhadap wartawan, pada Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Mulai Pekan (24/6/2024).
Heru berusaha mencapai pengerjaan 2 tower baru pada 2025. Ia mengumumkan anggaran perkembangan tower itu telah diproses ketika ini.
“Di 2025 minimal 2 tower telah dibangun. Anggarannya telah diproses tahun ini,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, aset Rusun Blok C, Cilincing, Ibukota Utara, itu raib dijarah warga tiada bertanggung jawab. Rusunawa Klaster C, yang digunakan terdiri berhadapan dengan 500 pintu, dikosongkan pada September 2023 dikarenakan lima bangunan ke Klaster C dinilai bukan layak huni oleh BRIN.
“Berdasarkan hasil dari penelitian dari BRIN dinyatakan tak layak huni itu sejak 2021 dan juga pada Agustus 2023 itu berjalan roboh atapnya. Kita evakuasilah warga ke Rusun Padat Karya,” kata eks Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II, Uye Yayat Dimiyati, untuk wartawan, Kamis (20/6).
“Dalam waktu 1 bulan, 541 penghuni warga Klaster C1 sampai C5 itu kita relokasi dalam bulan Oktober apa dalam bulan September, akhir September itu selesailah pemindahan dan juga mulailah keadaan kosong pada sana,” sambungnya.
7 Petugas Dipecat
Tujuh tim yang mana ada pada Rusun Marunda, Ibukota Utara, pernah kedapatan mencuri aset bangunan sebagai kabel dan juga banyak besi yang mana menempel ke tembok rusun. Atas kejadian tersebut, tujuh personel itu dipecat.
Tujuh tim itu terdiri melawan lima personel sekuriti dan juga dua anggota kebersihan. Petugas yang digunakan didapati mencuri telah dipecat.
“Sudah kita lakukan punishment merupakan pemecatan atau tak diperpanjang status PJLP-nya. Pada pada waktu itu ada lima pendatang pada ketika itu oleh sebab itu tertangkap tangan kemudian untuk cleaning service itu ada dua orang,” kata eks Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II, Uye Yayat, terhadap wartawan, Kamis (20/6/2024).
Heru Budi mengungkap perkembangan terbaru terkait penyelidikan persoalan hukum penjarahan itu. Ia menyampaikan 3 dalam antaranya berada dalam diproses hukum.
“Jadi gini, Rusun Marunda sejak Januari ada 7 orang, 3 penduduk telah proses, 7 penduduk itu telah kita berhentikan, namun berita ini kan terus berkembang, di dalam Januari sudah ada proses,” kata Heru Budi untuk wartawan pada Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Mulai Pekan (24/6/2024).
Meski begitu, Heru belum membeberkan rinci siapa semata 3 khalayak yang dimaksud diproses hukum tersebut. Heru memohonkan untuk aparat untuk memproses semua yang digunakan terlibat.
“Jadi pengelola melaporkan ke aparat kepolisian ya, ada 3 khalayak yang dimaksud diproses, saya minta semua yang tersebut terkait diproses. Itu kan nggak bener ya besi, segala macam diangkut,” ucapnya.
(eva/taa)
Artikel ini disadur dari Heru Budi Targetkan Pembangunan 2 Tower Baru Rusun Marunda pada 2025
