Ibukota – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan bahwa lembaga institusi belajar Sanggar Bimbingan yang dijalankan secara swadaya menegaskan hak sekolah bagi anak-anak pekerja migran Indonesi (PMI) ke Malaya terpenuhi.
Menlu menjelaskan, Sanggar Bimbingan yang dimaksud didirikan untuk memberikan sekolah dasar bagi anak PMI kemudian juga untuk mempersiapkan anak-anak yang tersebut pulang ke Tanah Air melanjutkan lembaga pendidikan di dalam tanah air.
“Pendidikan adalah salah satu isu penting yang digunakan menjadi bahasan kerja mirip dengan Malaysia, khususnya akses institusi belajar bagi anak-anak PMI kita,” ucap Retno, sebagaimana pernyataan pers terkait kunjungan kerja ke Malaysia, Rabu.
Retno mengaku, dirinya telah dilakukan bertemu dengan sekitar 150 siswa Sanggar Bimbingan begitu tiba dalam Kuala Lumpur, Selasa (2/7), mengawali kunjungan kerjanya pada Malaysia.
Terdapat sedikitnya 57 Sanggar Bimbingan yang tersebar dalam seantero Semanjung Malaya yang tersebut terbuka bagi anak-anak PMI, kata dia.
Oleh sebab itu, lembaga pendidikan terus akan berubah menjadi salah satu prioritas di isu pelindungan WNI kemudian diplomasi Negara Indonesia ke Malaysia. Retno juga menegaskan pentingnya menjamin akses lembaga pendidikan bagi anak-anak PMI, salah satunya melalui prasarana Sanggar Bimbingan.
“Dalam perjumpaan dengan anak-anak (Sanggar Bimbingan), saya juga komunikasikan bahwa negara akan terus mencoba hadir, memberikan bantuan lalu pemeliharaan bagi mereka,” kata Retno.
Menurut catatan ANTARA, banyak Sanggar Bimbingan ke Tanah Melayu sudah pernah bekerja sebanding dengan KBRI Kuala Lumpur untuk memverifikasi partisipan sanggar mendapat nomor induk siswa nasional, sehingga dapat meneruskan sekolah ke Negara Indonesia dengan lancar.
Sanggar Bimbingan untuk anak-anak PMI ke Negara Malaysia juga bermetamorfosis menjadi tujuan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) praktik mengajar oleh sebagian pelajar Indonesia, seperti yang dimaksud dikerjakan para pelajar Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto awal tahun ini.
Sementara itu, sebagian isu lain yang tersebut dibahas pada kunjungan kerja Retno ke Malaya di antaranya terkait kesepakatan garis perbatasan, kerja sebanding penanganan TPPO, persoalan Myanmar, serta dukungan terhadap Palestina. Menlu juga menegaskan dukungan Negara Indonesia terhadap keketuaan Negara Malaysia di dalam ASEAN tahun depan.
Artikel ini disadur dari Menlu RI: Sanggar Bimbingan penuhi hak pendidikan anak PMI di Malaysia