Jakarta KH Zainuddin MZ, yang digunakan juga dikenal dengan nama lengkap Ustad Haji Zainuddin Muhammad Zein merupakan manusia ulama yang mana populer pada 1980-1990 an.
KH Zainuddin MZ kelahiran Ibukota pada 2 April 1951 ini dikenal sebagai pendakwah yang digunakan karismatik dan juga memiliki gaya ceramah tersendiri. Ia dikenal luas sebagai Dai Sejuta Umat sebab bermacam alasan yang dimaksud mencerminkan popularitas lalu pengaruhnya yang luar biasa pada bola dakwah.
Mengapa Dijuluki Dai Sejuta Umat?
Diketahui karier dakwah Zainuddin MZ melejit setelahnya ia mengikuti Lomba Cerdas Cermat Al-Qur’an dalam Radio Republik Indonesi (RRI) pada 1976. Kemudian, ia berubah jadi pembawa acara di dalam inisiatif radio “Assalamualaikum Pagi” yang digunakan populer di Radio Sonora.
Acara yang disebutkan berubah menjadi jaringan untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan juga memberikan motivasi untuk pendengarnya. Karena pidatonya kerap dihadiri puluhan ribu umat, tak salah apabila pers menjulukinya sebagai “Dai Sejuta Umat”.
Dikutip dari Kemenag.go.id, julukan itu juga melekat dikarenakan dakwah Zainuddin MZ yang dimaksud dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Ia pemuka agama Islam di Nusantara yang digunakan populer melalui ceramah-ceramahnya ke televisi.
KH Zainuddin MZ mulai dikenal komunitas ketika ceramahnya terekam mendunia. Rekaman itu menyebar tidak ada semata-mata ke seluruh pelosok tautan nusantara, tapi juga ke beberapa negara Asia. Sejak pada waktu itu, da’i yang tersebut hobi mendengarkan lagu dangdut ini muncul di dalam beberapa saluran televisi.
Bahkan sebuah biro perjalanan haji bekerja serupa dengan televisi swasta mengadakan safari dengan artis dalam bervariasi tempat yang dimaksud disebut “Nada dan juga Dakwah”. Keahliannya berceramah menghadirkan KH Zainuddin MZ terjun ke planet politik, antara 1977 lalu 1982.
Dengan inovasi ini, sebuah grup muncul di pada party. KH Zainuddin MZ yang dimaksud pernah bergerak di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dikabarkan kemudian kembali ke partai berlambang Ka’bah berhadapan dengan permintaan Sekretaris Jenderal DPP PPP Suryadharma Ali.
Sekembalinya KH Zainuddin MZ ke PPP, posisinya juga diperkuat, dikarenakan ia pun bergerak sebagai politikus di dalam samping kiprahnya sebagai dai. Apalagi, keterlibatannya di kemitraan publik-swasta tak terlepas dari guru ngajinya, KH Idham Chalid. Pasalnya, gurunya yang digunakan pernah berubah jadi Dirjen PBNU itu merupakan salah satu cikal akan datang PPP. Ia mengaku lama menimba ilmu di Pesantren Idham Khalid dalam kawasan Cipete, yang dimaksud belakangan dikenal sebagai kubu NU.
Selain berubah jadi orang pendakwah, Zainuddin MZ juga dikenal sebagai penulis buku juga pengisi acara ke televisi. Ia rutin tampil di acara televisi dengan tema-tema keagamaan serta dakwah. Karakter ceramahnya yang dimaksud menyentuh hati berbagai warga membuatnya populer dalam kalangan rakyat Indonesia. Ia dikenal dengan gaya ceramah yang tersebut menghibur, menggelitik, kemudian memberikan pelajaran yang mana mendalam.
Salah satu arahan yang tersebut kerap disampaikan oleh Zainuddin MZ adalah pentingnya menyimpan akhlak lalu moral yang tersebut baik di keberadaan sehari-hari. Ia juga kerap mengingatkan umat Islam untuk berpegang teguh pada ajaran agama, saling menghormati antarumat beragama, serta berperan bergerak di kebaikan bagi masyarakat.
Zainuddin MZ meninggal bola pada 5 Juli 2011, namun warisannya sebagai ulama juga pendakwah kekal dikenang banyak orang. Karya-karyanya masih kerap disitir serta dibahas pada berubah-ubah kesempatan. Ia dianggap sebagai salah satu ulama Indonesia yang mana berpengaruh pada masanya.
KAKAK INDRA PURNAMA | ANGELINA TIARA PUSPITALOVA
Pilihan editor:
Artikel ini disadur dari Mengenang 13 Tahun Zainuddin MZ Wafat, Ini Muasal Julukan Dai Sejuta Umat