Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Internasional

Rusia Ancam NATO menghadapi Pengembangan Kehadiran Militer di dalam Perbatasan

48
×

Rusia Ancam NATO menghadapi Pengembangan Kehadiran Militer di dalam Perbatasan

Share this article
Example 468x60

Jakarta – Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu memberi peringatan bahwa peningkatan diperkenalkan militer NATO dalam perbatasan negara itu bukan akan dibiarkan begitu saja.

“Saya cuma dapat memverifikasi bahwa Rusia tidak ada akan membiarkan peningkatan militer NATO di dalam perbatasan kami, yang tersebut mengancam keamanan Federasi Rusia,” kata delegasi juru bicara kementerian tersebut, Andrey Nastasyin di konferensi pers pada Moskow.

Example 300x600

Dengan mengutip persetujuan parlemen Finlandia terkait kesepakatan pertahanan yang mengizinkan Amerika Serikat mengakses 15 pangkalan militer di dalam Finlandia, beliau mengungkapkan bahwa NATO meningkatkan peluncuran militernya di dalam perbatasan Rusia.

Nastasyin juga mengomentari undangan menteri luar negeri Azerbaijan kemudian Armenia ke KTT NATO yang dimaksud dijadwalkan akan diselenggarakan pada 9-11 Juli di Washington D.C.

Dia mengungkapkan bahwa hal yang dimaksud adalah “contoh lain dari upaya Amerika Serikat untuk memperluas pengaruh destruktif mereka ke seluruh wilayah ke dunia. Dengan adanya kelonggaran dari negara-negara lemah dalam Eropa, Washington berupaya memutuskan hubungan kerja serupa Rusia dengan rekan-rekan kami, serta negara tetangga kami.”

“Negara-negara anggota NATO mencoba mengembangkan pendekatan merek sendiri terhadap isu-isu regional. Pendekatan NATO ini telah terjadi berkali-kali membuahkan hasil yang buruk.”

Nastasyin juga menuding Negeri Paman Sam dan juga sekutu mereka dalam Eropa tak puas dengan situasi dalam negeri Ukraina lalu mencoba menciptakan kekacauan ke negara-negara tetangga.

“Mereka memasok senjata ke Armenia, mencoba merancang kembali sektor pertahanan negara itu kemudian merusak kekuatan mekanisme keamanan di Organisasi Perjanjian Security Kolektif (CSTO),” katanya.

“Pada ketika yang mirip merekan mencoba mempengaruhi Baku. Ini adalah meningkatkan ketegangan antara Azerbaijan dan juga Armenia, berdampak negatif terhadap dialog ke antara kedua negara, juga memicu perlombaan senjata di kawasan.”

Nastasyin berpendapat bahwa pendekatan yang dimaksud ditujukan untuk memecah belah wilayah Kaukasus Selatan lalu dapat menyebabkan konsekuensi yang tersebut merusak.

Dia mengemukakan keamanan dan juga stabilitas di dalam Kaukasus Selatan harus dijamin oleh negara-negara dalam kawasan tersebut.

Dia juga menuding Lithuania, Latvia juga Estonia mengadopsi “pendekatan destruktif” terhadap Kaukasus Selatan.

Pilihan Editor: PM Pakistan Sarankan Pemimpin Rusia Pakai Sistem Barter untuk Hindari Sanksi Barat

ANADOLU

Artikel ini disadur dari Rusia Ancam NATO atas Peningkatan Kehadiran Militer di Perbatasan

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *