- Apa itu Kirab 1 Suro?
- Jadwal Kirab 1 Suro Pura Mangkunegaran 2024
- Asal-usul Tradisi Waktu senja Satu Suro
Jakarta –
Peringatan 1 Suro dalam Indonesi bertepatan dengan Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah 1 Muharram. Biasanya, beberapa area di Jawa, seperti Solo dan juga Yogyakarta, menyelenggarakan acara kirab untuk memperingati waktu malam 1 Suro.
Tahun ini, Pura Mangkunegaran, Surakarta menyelenggarakan kirab 1 Suro yang digunakan bertepatan dengan peringatan tegas Tahun Baru Islam 1446 H. Berikut informasinya.
Apa itu Kirab 1 Suro?
Menurut Kamus Besar Bahasa Nusantara (KBBI) Kemdikbud RI, kirab adalah perjalanan bersama-sama atau beriring-iring secara teratur dan juga berurutan dari depan ke belakang. Kirab atau pawai atau arak-arakan biasanya direalisasikan pada ketika upacara adat, keagamaan, juga lain sebagainya.
Salah satu kirab upacara keagamaan adalah kirab 1 Suro. Dikutip dari web Kemendikbud RI, kirab satu Suro dikerjakan di rangka perayaan waktu malam 1 Suro dalam beberapa wilayah di Jawa, seperti ke Solo serta Yogyakarta.
Saat kirab 1 Suro dalam Solo biasanya terdapat hewan khas merupakan kebo (kerbau) bule. Kebo Bule Kyai Slamet dianggap keramat oleh penduduk setempat sebab hewan ini satu di antaranya pusaka penting milik keraton.
Sementara itu, kirab 1 suro di Yogyakarta identik dengan mengakibatkan benda pusaka pada pada waktu iring-iringan. Ada juga beberapa hasil kekayaan alam berbentuk gunungan tumpeng juga benda pusaka yang tersebut dijadikan sajian khas.
Jadwal Kirab 1 Suro Pura Mangkunegaran 2024
Pura Mangkunegaran menyelenggarakan kirab pusaka 1 Suro yang bersamaan dengan peringatan tegas Tahun Baru Islam 1446 H. Dikutip dari laman Instagram resmi Pura Mangkunegaran, berikut jadwal acara Kirab 1 Suro Pura Mangkunegaran 2024.
Kirab Pusaka Dalem Mangkunegaran 1 Sura JE 1958
- Hari, tanggal: Minggu, 7 Juli 2024
- Pukul: 19.00 WIB
- Lokasi: Pura Mangkunegaran, Surakarta.
Asal-usul Tradisi Waktu senja Satu Suro
Tradisi waktu malam Satu Suro berawal pada masa pemerintahan Sultan Agung. Saat itu, penduduk umumnya mengikuti sistem penanggalan tahun Saka yang dimaksud merupakan warisan tradisi Hindu, sedangkan Kesultanan Mataram Islam telah lama menerapkan sistem kalender Hijriah. Untuk memperluas ajaran Islam ke Tanah Jawa, Sultan Agung memprakarsai penyatuan kalender Saka lalu kalender Hijriah menjadi kalender Jawa.
Penyatuan kalender ini dimulai sejak hari terakhir pekan Legi bulan Jumadil akhir tahun 1555 Saka atau 8 Juli 1633 Masehi. Satu Suro adalah hari pertama di kalender Jawa di dalam bulan Suro, bertepatan dengan 1 Muharram di kalender Hijriah.
Hingga ketika ini, tradisi waktu malam Satu Suro setiap saat dirayakan oleh masyarakat Jawa. Satu Suro biasanya diperingati pada di malam hari hari pasca magrib pada hari sebelumnya. Hal ini dikarenakan pergantian hari Jawa dimulai pada ketika matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukanlah pada sedang malam.
(kny/imk)
Artikel ini disadur dari Ada Kirab 1 Suro Pura Mangkunegaran 2024, Ini Jadwalnya!